Philippine Plant Diversity by Tomas D. Reyes, Jr. Ph.D

Jum’at, 29 Oktober 2016

Pada hari itu, kelas fitogeografi Pak Atus kedatangan dosen tamu dari Filipina yang bernama Bapak Tomas D. Reyes, Jr. Ph.D. Ada banyak sekali ilmu yang didapat dari Beliau tentang perkuliahan hutan di Filipina.

Salah satunya, ada beberapa metode dalam mengidentifikasi suatu tumbuhan , yaitu:

  • Bertanya kepada para ahli jenis apakah tumbuhan yang akan kita amati. Bertanya tentang karakter unik yang terdapat pada tumbuhan tersebut
  • Menggunakan buku, monografi tumbuhan, dan sumber-sumber kepustakaan yang lain
  • Mengidentifikasi tumbuhan dengan kunci determinasi
  • Melakukan pengamatan di kebun raya, taman botani, herbarium, dll.
  • Melihat data tumbuhan beserta gambarnya bisa dari internet

Adapun indikator-indikator tumbuhan di lanskap dan formasi hutan yang berbeda-beda. Tipe-tipe ekosistem yang umum, yaitu:

  • Padang rumput
  • Rawa
  • Tepi sungai
  • Mangroove
  • Hutan tanaman
  • Hutan hujan

Pada hutan mangroove atau yang biasanya disebut hutan bakau, terdapat banyak sekali jenis-jenis pohon yang ada di sana. Beberapa jenisnya yaitu:

  • Aegicers corniculatum
  • Avecennia alba
  • Bruguiera cylindrica
  • Ceriops decandra
  • Rhizopora apiculata
  • Sonneratia alba

mangrove1

Jadi, sebenarnya ada banyak sekali cara untuk mengidentifikasi tumbuhan. Beberapa yang disebutkan di atas adalah salah satunya yang kebetulan berasal dari dosen tamu asal negara FIlipina. Di UGM sendiri juga ada cara-cara mudah dalam mengidentifikasi tumbuhan yang sebenarnya tidak jauh berbeda dari yang lainnya. Salah satunya dengan praktikum fitogeografi yang dilakukan oleh semua mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM. Dengan praktikum fitogeografi, menghapal jenis-jenis dan nama-nama tumbuhan menjadi sangat mudah diingat. Bukan hanya jenis dan nama tumbuhan-tumbuhan tersebut saja, tapi dengan praktikum fitogeografi kita jadi bisa tahu morfologi banyak tumbuhan.

 

Mahasiswa Bukan Rata-Rata

Pada hari Jumat, saya menghadiri sebuah seminar yang berjudul “Mahasiswa Bukan Rata-Rata” dalam rangka UGM Expo 2016 di Grha Sabha Pramana UGM. Seminar ini melatih softskills kita. Ada 5 pembicara, pembicara pertama Pak Wikan, lalu Mas Raihan, Pak Atus, Mas Yusuf, dan ketua BEM Universitas Gadjah Mada yang bernama Muhammad Ali Zainal Abidin.

Pak Wikan berbicara mengenai tentang mental mahasiswa. Seorang mahasiswa harus mempunyai 6 sifat inti, yaitu Critical Thinking,  Soft Skill, Knowledge, Cross Culture Communication, dan Inovasi yang Kreatif. Karena seorang mahasiswa harus mempunyai pemikiran-pemikiran yang kritis dan teliti dalam setiap kejadian. Kemudian seorang mahasiswa harus mempunyai potensi dalam soft skills karena itu akan diperlukan pada dunia kerja yang nyata. Lalu seorang mahasiswa harus memiliki pengetahuan yang luas. Karena pengetahuan sebenarnya adalah kunci utama. Kita tidak bisa apa-apa tanpa memiliki pengetahuan yang luas. Kemudian komunikasi juga harus diikuti secara seimbang. Karena mempunyai jaringan yang luas mempermudah kita. Dan yang terakhir adalah inovasi dan kreatif. Seorang mahasiswa harus dapat berpikir sesuatu yang berbeda(dalam artian yang positif) dari yang lain. Karena sesuatu yang berbeda itu bisa menarik perhatian masyarakat dan berpeluang besar dalam memcapai tujuan dari maksud yang kita inginkan.

Pembicara kedua adalah Mas Raihan. Kita mungkin sudah mengetahui sebuah brand minuman yang bernama Chockles Es Cokelat. Dan Mas Raihan ini adalah owner dari brand tersebut. Pada bagian ini, saya baru mengerti bahwa untuk mencapai tujuan dan sukses itu butuh perjuangan yang sangat keras dan kesabaran yang sangat besar. Sesuatu yang kita kerjakan dengan penuh kesabaran dan dari sesuatu yang kecil, dapat mengubah menjadi sesuatu yang besar. Buktinya, hampir semua orang di Jogja ini mengetahui brand Chockles yang diminati oleh hampir kebanyakan orang.

Lalu pada pembicara ketiga yaitu Pak Atus, dosen fitogeografi yang saya kagumi. Cerita Pak Atus juga menyentuh hati saya. Hampir sama dengan Mas Raihan, inti dari cerita Pak Atus ini yaitu kita harus mempunyai tingkat juang yang tinggi, kesabaran yang besar, dan pemikiran yang luas. Pak Atus bercerita bagaimana cara dia membayar uang kuliahnya pada saat itu. Dari yang awalnya jual koran, kemudian Pak Atus mulai mencari-cari info beasiswa yang kemudian akhirnya dengan perjuangan yang keras beliau mendapatkan beasiswa tersebut. Di sini saya mengerti bahwa beasiswa itu memang penting dan sangat dibutuhkan.

Kemudian ada Mas Yusuf. Awalnya, Mas Yusuf sering mengikuti lomba-lomba Pencak Silat dan meraih banyak kemenangan dalam bidang itu. Dalam sesi ini, saya mendapati bahwa sesuatu yang sukses itu tidak harus dalam bidang akademik. Tapi dalam bidang non akademik kita bisa mendapatkan kesuksesan dan berprestasi jika kita benar-benar mendalaminya.

Dan yang terakhir adalah ketua BEM UGM. Pada cerita dari ketua BEM UGM ini, yang saya dapati yaitu bahwa antara organisasi dan akademik itu harus berjalan secara seimbang. Kita tidak dapat hanya mementingkan salah satu dari kedua bidang itu. Organisasi juga penting untuk melatih softskill kita, tapi akademik juga penting untuk menuntaskan kuliah kita dan menambah ilmu pengetahuan.

Itulah pembicara-pembicara yang mengisi acara UGM Expo 2016 “Mahasiswa Bukan Rata-Rata”. Pada intinya, seorang mahasiswa harus mempunyai suatu kelebihan dan niat yang kuat dalam mendapatkan kesuksesan yang tinggi yang dia inginkan.

 

 

Daun Majemuk dan Daun Tunggal

Bukan hanya manusia, daun ternyata ada yang sempurna dan tidak sempurna. Daun sempurna atau daun lengkap memiliki pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helai daun (lamina). Kalau daun tidak sempurna atau daun tidak lengkap, pada daun ini tidak memiliki salah satu bagian yang tadi disebutkan.

Jenis daun sendiri terdiri dari:

  • daun tunggal
  • daun majemuk

Daun Tunggal (folium simplex)

Daun ini hanya memiliki satu helaian daun saja pada tangkai daunnya. Contohnya daun mangga (Mangifera indica)

daun-mangga

Daun Majemuk (folium compositum)

Pada daun ini, tangkai daunnya bercabang-cabang. Cabang daun yang ada lebih dari satu. Helaian daun muncul pada cabang tangkai daun. Contohnya daun singkong (Manihot esculenta).

daun-singkong

Jadi, perbedaan pada daun tunggal dan majemuk terdapat pada tangkainya. Kalau daun tunggal hanya memiliki satu helaian daun saja pada tangkai daunnya. Kalau daun majemuk, tangkai daunnya bercabang-cabang. Helaian daun muncul di cabang-cabang tangkai daun tersebut.

Tipe Daun Bergerigi dan Bergigi


Daun adalah salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari ranting. Daun biasanya berwarna hijau karena memiliki banyak klorofil. Tapi ada banyak juga daun yang tidak berwarna hijau. Fungsi utama daun yaitu:

  • sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk berfotosintesis
  • pengambilan zat-zat makanan (rearbsorbsi)
  • pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
  • penguapan air (transpirasi)
  • pernapasan (respirasi)

Daun yang biasa kita tahu dan yang biasa kita jumpai sekilas memang terlihat sama semua. Tapi, jika diperhatikan lebih teliti lagi, sebenarnya ada banyak tipe-tipe daun. Salah satunya adalah tipe daun bergerigi dan bergigi.tipe-tipe-daun

Daun Bergerigi (serratus)

Daun pada tipe ini memiliki bentuk sinus dan angulus yang sama lancip. Contohnya daun Lantana camara L.

lantana-camara-l-2 lantana-camara-l

Daun Bergigi (dentatus)

Pada tipe ini memiliki sinus yang tumpul tapi angulusnya lancip. Contohnya daun belantus (Pluchea indicaless).

daun-belantus

Jadi, tipe daun bergerigi dan bergigi memiliki bentuk yang hampir sama, tapi memiliki perbedaan pada sinus dan angulusnya. Daun bergerigi memiliki sinus dan angulus yang sama lancip. Kalau daun bergigi sinusnya tumpul tapi angulusnya lancip.